Larangan Vape Memiliki Dampak Negatif yang Tidak Diinginkan Penelitian Dikonfirmasi

vape pisang

Penelitian baru dalam Jurnal Ilmiah Value in Health Publication telah dikaitkan larangan vape langsung dengan peningkatan penjualan rokok. Studi ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa pelarangan produk vaping meningkatkan penggunaan produk tembakau tradisional. Ini bukanlah hal baru dalam studi perilaku. Banyak penelitian dari masa lalu telah menunjukkan bahwa melarang atau membatasi akses ke alternatif yang lebih aman selalu mengarahkan manusia untuk memilih opsi berbahaya yang tersedia. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan harus memikirkan kembali pendekatan mereka untuk mengelola krisis vaping di kalangan kaum muda.

Para peneliti dari Massachusetts menganalisis data penjualan rokok dari negara bagian sebelum dan sesudah mengeluarkan undang-undang pelarangan vape nikotin. Studi tersebut menemukan bahwa setelah melarang vape nikotin, negara melaporkan penjualan rokok 7.5% lebih banyak dari tingkat per kapita yang diharapkan.

Para peneliti juga menganalisis data penjualan rokok oleh Piper Jaffray empat minggu setelah pelarangan (berakhir pada 20 Oktober 2019) dan membandingkannya dengan data empat minggu sebelum pelarangan penuh penjualan vape nikotin di negara bagian tersebut. Mereka kemudian membandingkan hasil kedua penelitian tersebut dengan angka penjualan rokok pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut menunjukkan bahwa larangan vape nikotin menyebabkan peningkatan penjualan rokok. Ini karena banyak mantan perokok yang sekarang menggunakan vape tidak punya pilihan selain kembali merokok.

Dampak Larangan Vapes Secara Nasional

Menurut Dr Michael Siegel, seorang peneliti vaping terkemuka, larangan produk vaping di Massachusetts berdampak minimal pada penjualan rokok nasional antara 2018 dan 2019. Namun dia menunjukkan bahwa dampaknya signifikan di Massachusetts dan negara bagian lain yang telah melarang penjualan tersebut. produk nikotin vape.

Secara nasional, penurunan penjualan rokok dari tahun 2018 ke 2019 terbilang minim. Data rokok nasional menunjukkan bahwa penurunan tersebut mengalami perlambatan sebesar 0.3% dari penurunan sebesar 7.8% pada tahun 2018 menjadi penurunan sebesar 7.5% pada tahun 2019. Namun di Massachusetts, perlambatan penurunan tersebut sangat besar sebesar 5.7% dari 9.8% pada tahun 2018 menjadi 4.1% pada tahun 2019. Ini menunjukkan perbedaan besar pelarangan produk vaping terhadap penjualan rokok di suatu negara bagian.

Saat melihat angka sebenarnya, Dr Siegel menunjukkan bahwa penjualan rokok nasional pada September 2019 adalah 92.5% dari angka September 2018 dan kemudian turun menjadi 92.2% dari angka pada Oktober 2018 pada bulan-bulan berikutnya. Sementara penjualan rokok terus menurun, penurunan tersebut sedikit berkurang antara bulan September dan Oktober 2019 jika dibandingkan dengan periode antara bulan September dan Oktober 2018.

Namun, data penjualan rokok Massachusetts menceritakan kisah yang berbeda yang harus diperhatikan oleh setiap anggota parlemen dan setiap aktivis yang menginginkan produk vaping dilarang. Penjualan rokok di negara bagian pada September 2019 turun sebesar 9.8% menjadi 90.2% dari penjualannya pada September 2018. Namun, setelah negara bagian melarang penjualan produk vape, penurunan ini berkurang lebih dari setengahnya pada Oktober 2019 dengan negara melaporkan penjualan itu hanya 95.9% dari jumlah di bulan yang sama di tahun 2018. Larangan penjualan produk vaping berdampak signifikan terhadap penurunan jumlah rokok yang dijual di negara bagian tersebut.

ayla
Penulis: ayla

Apakah Anda Menikmati Artikel ini?

0 0

Tinggalkan Balasan

0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar